Studio Arsitektur
Studio Arsitektur merupakan inti dari proses pembelajaran di Program Studi Arsitektur UNPAR. Dalam prosesnya, mahasiswa dilatih untuk memiliki keterampilan merancang ruang-ruang arsitektonik berdasarkan kajian tapak dan fungsinya. Mahasiswa juga dilatih agar memiliki kesadaran dan pemahamanan dampak rancangannya terhadap lingkungan sekitarnya, baik secara fisik maupun sosial. Selain itu, mahasiswa dilatih untuk menyajikan rancangannya baik secara grafis dan verbal.
Dalam Studio Perancangan Arsitektur, Program Studi Arsitektur Unpar menawarkan mahasiswa sebuah pengalaman unik yang akan mereka alami sepanjang mereka menjalani Program Sarjana dan Pascasarjana. Sekitar 900 mahasiswa, 40 dosen dan lebih dari 40 dosen tamu -sebagian dari mereka adalah arsitek praktisi- bekerja bersama dalam suasana yang cair untuk mempertimbangkan kembali asumsi-asumsi, mencipta, mengeksplorasi, dan mempelajari batas-batas arsitektur.
STRUKTUR ORGANISASI STUDIO
Kepala Studio | Dr. Ir. Yuswadi Saliya, M.Arch |
Penanggung Jawab SPA 1 | Yenny Gunawan, S.T., MA |
Penanggung Jawab SPA 2 | Dr. Anindhita N. Sunartio, S.T., M.T. |
Penanggung Jawab SPA 3 | Dr. Ir. Bachtiar Fauzy, M.T. |
Penanggung Jawab SPA 4 | Caecilia Srikanti Wijayaputri |
Penanggung Jawab SPA 5 | Dr. Ir. Alwin S. Sombu, M.T. |
Penanggung Jawab SPA 6 | Dr. Ir. Yasmin Suriansyah, M.T. |
Penanggung Jawab SAA | Dr. Rahadhian P. Herwindo, S.T., M.T. |
Koordinator SPA 1 | Irma Subagio, S.T., M.T. |
Koordinator SPA 2 | Christianto Hendrawan, S.T., M.T. |
Koordinator SPA 3 | Rochana Esti Pramesti, S.T., M.Sc |
Koordinator SPA 4 | Agus R. Soeriatmadja, S.T., MLA |
Koordinator SPA 5 | Alvin Fernandez Komar, S.T., M.T. |
Koordinator SPA 6 | Dr. Sahid Mochtar, S.T., M.T. |
Koordinator SAA | Wulani Enggar Sari, S.T., M.T. |
Studio Perancangan Arsitektur 1
Studio ini memperkenalkan perancangan arsitektur yang dimulai dari pemahaman ruang serta elemen pelingkupnya. Penekanan mata kuliah ini adalah perancangan arsitektur berdasarkan kepekaan fungsi, proporsi, dan bahasa ruang. Studio inimelatih mahasiswa menggunakan gambar dan maket sebagai alat mengkomunikasikan ide dalam bentuk visual dan verbal.
Studio Perancangan Arsitektur 2
Studio Perancangan Arsitektur 2 memperkenalkan pemahaman arsitektur sebagai sebuah sistem pengorganisasian fungsi, ruang, bentuk dan struktur sehingga mahasiswa mampu merancang bangunan berdasarkan prinsip-prinsip penataan (ordering principle)arsitektural. Studio ini juga melatih teknik gambar proyeksi dalam arsitektur.
Studio Perancangan Arsitektur 3
Studio Perancangan Arsitektur 3 memperkenalkan pemahaman bangunan sebagai bagian dari lingkungannya sehingga mahasiswa mampu merancang bangunan berdasarkan analisa lingkungan dan pertimbangan-pertimbangan dampak perancangan terhadap lingkungan sekitar, baik dari estetika visual, budaya, dan ekologi. Studio ini juga melatih mahasiswa teknik-teknik mengkomunikasikan gambar-gambar analisa.
Studio Perancangan Arsitektur 4
Studio Perancangan Arsitektur 4 merupakan akhir dari pendidikan studio perancangan arsitektur tahap dasar. Studio ini menekankan pemahaman program dan performa bangunan secara utuh, baik dari sisi kenyamanan, keselamatan dan kesehatan penggunanya.
Studio Perancangan Arsitektur 5
Studio Perancangan Arsitektur 5 merupakan awal dari pendidikan studio perancangan arsitektur tahap pengembangan. Studio ini memperkenalkan pemahaman penciptaan sebuah place dalam suatu konteks. Studio ini juga melatih mahasiswa menggunakan komputer sebagai alat bantu mengkomunikasikan gambar-gambar rancangan 3dimensi, terutama teknik-teknik gambar presentasi menggunakan komputer termasuk board presentasi.
Studio Perancangan Arsitektur 6
Studio Perancangan Arsitektur 6 menekankan pemahaman penciptaan place yang berkelanjutan (sustainable) dalam konteks urban yang mempunyai kepadatan tinggi (high density living). Studio ini juga melatih mahasiswa dalam menggambarkan pengembangan rancangan (design development).
Studio Akhir Arsitektur
Dalam Studio Akhir Arsitektur, mahasiswa diarahkan untuk merancang ruang dan bentuk asitektur secara komprehensif dengan pemahaman komposisi arsitektonik sebagai suatu sistem spasial yang memiliki kinerja tertentu dengan rancangan arsitektonik yang merupakan sintesa untuk mengupayakan penanganan permasalahan yang telah dirumuskan setelah membuat kajian tapak maupun fungsi yang dipilih sendiri, dengan: integrasi total faktor kenyamanan, statika struktur dan detail konstruksi dalam ungkapan arsitektonik secara komprehensif; aspek hukum dalam perancangan bangunan dalam skala rancangan besaran tapak urban serta etika perancangan arsitektural; teknik ungkap grafis arsitektural serta lancar menguraikannya secara lisan dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar.