UNPAR.AC.ID, Bandung – Program Studi Arsitektur Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) menyelenggarakan Jelajah Arsitektur Nusantara 2025, sebuah program pembelajaran lapangan yang mengajak mahasiswa menelusuri kekayaan arsitektur Indonesia dari Jawa hingga Bali. Kegiatan yang berlangsung 30 Juni – 10 Juli 2025 ini mengusung tema “Sustainable Architecture”, menitikberatkan pada prinsip arsitektur adaptif dan berkelanjutan sebagai bekal bagi calon arsitek masa depan.
Terinspirasi dari buku Elements of Sustainable Architecture, program ini menekankan pentingnya integrasi pertimbangan ekologis sejak tahap awal desain mulai dari komposisi, bentuk, ruang, material, hingga interaksi bangunan dengan iklim dan budaya lokal. Setiap destinasi dalam jelajah ini menjadi studi kasus nyata mengenai bagaimana arsitektur dapat memadukan kreativitas, estetika, dan tanggung jawab ekologis.

“Melalui program ini, mahasiswa diajak melihat langsung bagaimana prinsip keberlanjutan diterapkan dalam arsitektur Nusantara. Ini bukan sekadar perjalanan, tetapi proses belajar untuk memahami peran arsitek dalam merespons iklim, budaya, dan tantangan lingkungan,” ujarnya.
Christianto Hendrawan, S.T., M.T.
Jelajah ini melibatkan kunjungan ke berbagai objek arsitektur bersejarah, modern, hingga karya kontemporer yang memadukan kearifan lokal dengan inovasi desain. Rute perjalanan mencakup Semarang, Salatiga, Kediri, Banyuwangi, Bali, Surabaya, dan Yogyakarta, dengan objek studi seperti Kota Lama Semarang, Warak Kayu, Gereja Pohsarang, Green Village Bali, Avian Tower, hingga Taman Sari Yogyakarta.
Selain observasi lapangan, mahasiswa melakukan analisis mendalam terhadap strategi adaptif seperti penghawaan alami, pencahayaan pasif, penggunaan bentuk atap tradisional yang merespons iklim tropis, serta pengelolaan air dan energi di setiap objek. Hasil pembelajaran akan dipresentasikan dalam bentuk dokumentasi visual, sketsa analisis, dan gagasan desain yang merefleksikan penerapan sustainable thinking di masa depan.

Kegiatan ini diharapkan tidak hanya memperkaya wawasan teknis mahasiswa, tetapi juga memperkuat visi UNPAR untuk mencetak arsitek yang kreatif, peka terhadap konteks, dan berkomitmen pada keberlanjutan lingkungan.