Anda berada di halaman:

You’re reading:

Profil KBI Arsitektonik

Latar Belakang

Komunitas Bidang Ilmu (KBI) Arsitektonik dibentuk sebagai respon terhadap kebutuhan penguatan keilmuan dan pengembangan tridharma di bidang arsitektur yang berfokus pada aspek teknis, material, struktur, dan teknologi konstruksi. KBI ini lahir dari kesadaran bahwa tantangan arsitektur masa kini tidak hanya berkaitan dengan estetika dan fungsi, tetapi juga melibatkan isu-isu keberlanjutan, efisiensi sumber daya, inovasi teknologi, serta relevansi sosial terhadap konteks lokal.

Secara historis, pengajaran dan penelitian di bidang arsitektonik di Program Studi Arsitektur Universitas Katolik Parahyangan mengeksplorasi material lokal dan mengembangan sistem struktur konstruksi. Selain itu, dengan semakin berkembangnya teknologi digital dalam dunia arsitektur, muncul kebutuhan untuk mengintegrasikan pendekatan komputasional dan teknologi berbasis digital, seperti Augmented Reality (AR), Mixed Reality (MR), serta digital fabrication dalam proses perancangan dan konstruksi.

KBI Arsitektonik berperan sebagai wadah kolaborasi bagi para dosen dengan latar belakang keahlian dalam bidang struktur, material, konstruksi, dan teknologi digital arsitektur. Komunitas ini bertujuan untuk memperkuat sinergi antara pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang berbasis pada inovasi arsitektural yang berkelanjutan dan kontekstual. Secara kelembagaan, KBI Arsitektonik menjadi motor penggerak dalam menghasilkan penelitian-penelitian yang relevan dengan roadmap universitas, khususnya dalam pilar Teknologi dan Inovasi Berkelanjutan, serta mendukung implementasi pembelajaran berbasis riset (research-based learning) di lingkungan Program Studi Arsitektur. Berbagai kegiatan riset yang dilakukan oleh anggota KBI ini juga menjadi bagian dari upaya mendorong pengembangan ilmu arsitektur yang lebih adaptif terhadap perkembangan teknologi dan kebutuhan masyarakat.

Tujuan
  • Menghasilkan penelitian unggulan di bidang material lokal, sistem struktur inovatif, dan teknologi digital dalam arsitektur, yang dipublikasikan di tingkat nasional maupun internasional.
  • Meningkatkan kualitas program pengabdian masyarakat yang berbasis hasil riset KBI, dengan fokus pada solusi arsitektural yang kontekstual dan berkelanjutan.
  • Meningkatkan kapasitas sumber daya manusia KBI, baik dari segi kualifikasi akademik (mendorong studi lanjut ke jenjang doktoral), produktivitas penelitian, maupun keterlibatan dalam jejaring riset nasional dan internasional.
  • Mengembangkan integrasi riset ke dalam kurikulum, terutama dalam mata kuliah yang berada dalam lingkup keahlian KBI, untuk memperkuat relevansi antara pendidikan dan penelitian.
  • Mendorong inovasi pembelajaran berbasis teknologi digital, termasuk penggunaan AR/MR dan digital fabrication sebagai bagian dari metode pengajaran.
  • Meningkatkan kolaborasi dengan pihak eksternal, baik industri, komunitas, maupun institusi akademik lain, untuk memperluas dampak sosial dan inovasi teknologi yang dihasilkan.
  • Mengupayakan pengembangan fasilitas pendukung KBI, termasuk ruang kerja riset, area workshop, dan fasilitas digital untuk menunjang kegiatan tridharma.