Anda berada di halaman:

You’re reading:

Pengabdian kepada Masyarakat KBI Arsitektonik

Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) KBI Arsitektonik merupakan implementasi dari hasil-hasil penelitian di atas, di mana fokus utamanya adalah transfer teknologi dan peningkatan kapasitas masyarakat. Program PkM yang diinisiasi bertujuan agar solusi desain dan konstruksi berkelanjutan dapat diterapkan secara nyata oleh masyarakat.

Tujuan dan Bentuk Kontribusi Nyata
  1. Transfer Teknologi: Memastikan hasil penelitian dapat diakses dan diterapkan oleh masyarakat.
  2. Peningkatan Kapasitas Masyarakat: Melibatkan masyarakat secara langsung dalam proses pembangunan berkelanjutan.
  3. Bentuk Program PkM:
    • Pelatihan teknik konstruksi berbasis material lokal (misalnya, bambu/kayu).
    • Penerapan sistem modular untuk bangunan komunitas.
    • Workshop penggunaan teknologi digital dalam proses pembangunan.

Secara keseluruhan, penelitian KBI Arsitektonik berorientasi pada pengembangan ilmu terapan, sementara PkM berfokus pada implementasi praktis dan pemberdayaan berbasis inovasi tersebut.

Roadmap Pengabdian kepada Masyarakat
Roadmap Pengabdian kepada Masyarakat
Rencana Pengabdian kepada Masyarakat Tahun 2025-2029
No.Rencana Pengabdian kepada MasyarakatUraian KegiatanTarget Luaran
1Pengembangan Gerbang Bambu Kinetik (Gerbang Bambu Menari) di Kecamatan Selaawi, Garut● Observasi dan Koordinasi Awal: Survei lokasi gerbang kawasan bambu Selaawi dan diskusi bersama tokoh masyarakat, pemerintah desa, dan komunitas bambu lokal.
● Desain Partisipatif: Ko-desain bentuk dan mekanisme gerbang kinetik berbasis material bambu dan teknologi sederhana (engsel, sensor gerak/motor sederhana).
● Pelatihan Teknik Konstruksi Kinetik: Workshop sambungan bambu, dasar struktur kinetik, dan integrasi komponen gerak (manual/mekanik).
● Konstruksi dan Perakitan: Pembangunan fisik gerbang secara kolaboratif dengan warga dan mahasiswa.
● Peresmian dan Edukasi Publik: Launching gerbang sebagai ikon kawasan wisata edukatif + sesi edukasi untuk pengunjung dan pelajar.
● 1 unit gerbang kinetik berbahan bambu berfungsi dan terpasang.
● Video dokumentasi proses dan hasil kegiatan.
● Modul pelatihan teknis “Gerbang Kinetik Bambu untuk Pemula”.
● Laporan akhir PkM dan artikel publikasi internal atau nasional (jurnal/semnas).
● Potensi kelanjutan sebagai proyek wisata edukatif daerah.
2Implementasi Fasad Kinetik untuk Bangunan Adaptif untuk masyarakat di Manado● Studi Konteks Iklim dan Sosial: Identifikasi kebutuhan ruang publik/bangunan komunitas di Manado yang relevan untuk fasad adaptif (misal: balai warga, UMKM center).
● Desain Fasad Kinetik Modular: Merancang modul fasad berbasis material lokal (kayu, logam ringan), dengan mekanisme buka-tutup sesuai pencahayaan dan ventilasi.
● Pelatihan Konstruksi Fasad Adaptif: Workshop bersama tukang lokal, mahasiswa arsitektur, dan masyarakat tentang sambungan, engsel, dan desain fasad responsif.
● Instalasi dan Uji Fungsi: Penerapan fasad pada salah satu bangunan komunitas sebagai pilot project.
● Diseminasi Pengetahuan: Pameran mini dan diskusi terbuka tentang potensi fasad kinetik di iklim tropis.
● 1 unit fasad kinetik adaptif terpasang pada bangunan komunitas.
● Panduan visual: “Desain Fasad Kinetik Tropis: Panduan Praktis”.
● Pelibatan 20–30 peserta lokal dalam workshop teknis.
● Laporan akhir dan artikel PkM.
● Potensi pengembangan riset lanjut dan replikasi untuk daerah pesisir lainnya.
3Meningkatkan pemahaman siswa SMK Bangunan, guru teknik konstruksi, dan masyarakat profesional arsitektur tentang konsep dasar FEM, struktur optimal, dan komputasi parametrik.● Penyusunan Modul Edukasi Sederhana: Penerjemahan konsep teknis FEM (Finite Element Method), desain parametrik, dan optimasi struktur ke dalam bahasa yang mudah dipahami oleh siswa dan guru.
● Pelatihan dan Simulasi Software: Lokakarya menggunakan Grasshopper + Karamba untuk memperkenalkan komputasi struktur dasar secara visual dan interaktif.
● Studi Kasus Sederhana: Praktik merancang struktur jembatan mini, shell sederhana, atau fasad bentuk bebas yang dioptimalkan.
● Diskusi Terbuka dan Refleksi: Forum tanya jawab antara siswa/guru dan narasumber profesional (praktisi & akademisi).
● Evaluasi dan Pengembangan Lanjutan: Kuesioner, feedback, dan penyusunan rekomendasi kurikulum berbasis digital-komputasional untuk SMK.
● 1 modul edukasi “FEM dan Struktur Optimal untuk Pemula” berbasis visual.
● Workshop melibatkan ±50 peserta dari SMK dan komunitas arsitektur.
● Sertifikat pelatihan bagi peserta.
● Video tutorial singkat berbasis studi kasus lokal.
● Laporan kegiatan dan artikel ilmiah populer untuk diseminasi lebih luas.